Pesan di Kereta Api
Assalamualaikum ! salam sejahtera untuk kita semua !!
Kali ini aku akan menceritakan pengalaman ku sendiri. Pengalaman yang akan menjadi pelajaran hidup buat kita yang terutama untuk mahasiswa/i yang sedang sibuk dengan kuliah dan segala macam kegiatan lainnya. Di simak yaaa
Senin (31/07/2017 17.15 WIB), aku berangkat ke Semarang menggunakan jasa kereta api dari stasiun Purwokerto menuju stasiun Semarang Tawang. Di dalam kereta aku hanya duduk sambil memandang pemandangan di luar jendela dan semua orang yang ada di dalam gerbong kereta ku. Sambil mendengarkan lagu di hp ku menggunakan earphone.
Di sampingku ada seorang gadis duduk dekat dengan jendela yang mungkin usianya lebih tua dariku namun tak jauh juga jarak usia kami. Aku sempat berbicara dengannya, dia naik dari Stasiun Purwokerto menuju Stasiun Tegal. Sedangkan di depannya ada seorang gadis juga duduk dekat jendela, namun dari awal dia tak berbicara sama sekali. Dia hanya asyik dengan hp serta menyantap snack yang dibawanya. Bila kuperhatikan, ternyata gadis itu seorang K-popers. Case hp dan tempat make up nya terdapat foto member serta lambang EXO (boyband terkenal asal Korea).
Ya begitulah sepanjang perjalanan hanya diam, membalas chat di hp, mendengarkan lagu. Berawal dari lagu Cash Cash ft. Bebe Rexha - Take Me Home, Justin Bieber ft. David Guetta - 2U, Shawn Mendes - Mercy, EXO - Ko Ko Bop, Panic! At The Disco - I Write Sins Not Tragedies, dll. (Ya itulah playlist laguku. Btw ada lagu EXO ya. Kebetulan aku juga k-popers kayak mbak yang duduk di depanku hehe. Tapi sekarang lagi suka lagu barat aja sih).
Sebenarnya aku anak yang bawel, jujur aku tak tahan dengan suasana yang sunyi seperti itu. Pengen ngomong, tapi bingung mau ngomong apaan. Ya cuma bisa berharap ada yang ngajakin ngobrol aja.
Tak terasa kereta yang ku tumpangi sampai di Stasiun Tegal. Gadis yang disampingku langsung mengambil barang-barangnya dan dia juga berpamitan denganku.
"Duluan ya", katanya padaku.
"Oiya hati-hati".
10 menit kemudian, kereta mulai berjalan lagi. Hal yang sama terjadi lagi. Aku hanya diam dan mendengarkan lagu dari hp ku menggunakan earphone. Aku pun mulai tertidur. Aku terbangun saat kereta yang ku tumpangi itu berhenti di sebuah stasiun. Hmm Stasiun Pemalang. Perjalanan terasa cepat juga.
Tak lama kemudian datang seorang gadis yang mengenakan jilbab biru dongker, berkacamata, dan mengenakan masker penutup mulut sambil membawa beberapa plastik kresek yang berisi banyak barang serta sebuah tas.
"Ini kursi 9C kan mbak?", Tanya nya padaku sambil menunjuk kursi kosong di samping ku
"Iya bener mbak"
"Oke mbak". Lalu dia berusaha menaruh barangnya di tempat bagasi di atas kepala.
"Mau saya bantuin, mbak?", Tanyaku padanya.
"Gak usah mbak. Saya bisa sendiri hehe"
"Oke mbak hehe"
Setelah menaruh barang-barangnya, dia lalu duduk di sampingku. Suasana nya pun sama lagi seperti tadi. Diam dan hanya terpaku pada hp masing-masing. Termasuk aku. Tak lama kemudian, ku lihat gadis yang di sampingku sudah terlelap.
Gadis di sampingku terbangun karena seorang kondektur yang biasa keliling untuk men-check tiket menyuruhku untuk membangunkannya.
Setelah itu, gadis itu mengobrol denganku. Dia menanyakan berbagai macam pertanyaan padaku dan menceritakan pengalamannya. Ternyata ada yang lebih bawel dariku. Hmm..
"Mbak naik dari stasiun mana?", Gadis itu bertanya padaku.
"Stasiun Purwokerto, mbak."
"Oalah berhenti di Semarang tho, mbak?"
"Iya. Mbaknya juga kan?"
"Iya mbak hehe"
Setelah itu, kami banyak mengobrol. Ternyata dia adalah seorang alumni dari sebuah universitas swasta yang terkenal di kota Semarang. Jurusannya S1 Teknik Informatika. Baru di wisuda bulan April 2017 yang lalu. Ke Semarang hanya untuk pergi ke kampusnya guna menyelesaikan urusan administrasi serta konsultasi dengan dosen. Dia juga menceritakan berbagai pengalaman yang sudah ia lalui. Yang menarik dia menceritakan pengalamannya saat kuliah, berorganisasi, melamar pekerjaan, dan dia juga tak lupa mengingatkanku untuk selalu berbuat baik kepada siapa pun. Oiya nama gadis itu Devi. Aku memanggilnya mbak Devi.
Dia bercerita padaku, bahwa beorganisasi di kampus itu SANGATLAH PENTING. Menurut pengalamannya yang sudah ia jalani selama ini, hampir di semua instansi tempat ia melamar kerja pasti menanyakan "kamu ikut organisasi apa selama di kampus?". Jika kamu ikut organisasi, maka itu akan menambah nilai plus kamu untuk diterima kerja di instansi tersebut. Kemampuan kita berbicara, menyampaikan ide, dan cara kita bersosialisasi sangat dibutuhkan selain kemampuan akademik kita. Kata mbak Devi, percuma kalau nilai kita bagus dan lulus secara cumlaude namun selama kuliah tidak ikut organisasi. Semuanya percuma. Dan kata-kata itu tak hanya diucapkan oleh mbak Devi, namun oleh hampir semua senior di kampusku yang rajin berorganisasi pernah berkata seperti itu.
Mbak Devi juga memberi tahu tips melamar kerja ke sebuah instansi dengan baik dan benar. Dari penampilan kita harus menarik, cara berbicara kita juga diatur, tidak boleh gugup, mempresentasikan sesuatu harus detail, sampai hal kecil seperti menatap mata orang yang mewawancarai kita pun diajarinya.
Tak hanya itu, dia juga memberitahuku untuk selalu berbuat baik kepada semua orang. Tidak usah pedulikan dengan orang yang berkata padamu "jadi orang jangan terlalu baik. Nanti malah dimanfaatin lho.". Katanya, kalau kita dimanfaatin ya malah bagus dong. Berarti kita bermanfaat untuk orang lain, dan orang lain pun mempercayai kita karena kita bisa diandalkan. Selama kita masih mampu, selama kita masih hidup di dunia ini, apa salahnya kita berbuat baik terhadap sesama. Apabila orang yang sebelumnya kita bantu itu lalu berbuat jahat kepada kita, bersabarlah. Seenggaknya kita sudah memiliki niat untuk berbuat baik kepadanya. Dosa ya dia sendiri yang tanggung.
Dan yang terakhir, dia berkata padaku agar aku jangan mudah menyerah. Kuliah itu emang capek. Dosen yang tidak jelas mood nya, tugas yang mati satu tumbuh seribu, belum lagi urusan organisasi yang banyak, ditambah masalah keluarga yang bikin nangis tiap hari. Hal-hal itu jangan sampai membuat kita patah semangat dalam meraih mimpi kita. Jalani saja semuanya, dibalik itu semua pasti ada pelajaran yang bisa diambil dan akan membuahkan hasil yang manis juga jika kita menjalaninya dengan semangat yang tinggi dan kesabaran yang luas. Semuanya ada hikmahnya.
Pembicaraan aku dengan mbak Devi pun usai setelah kami turun dari kereta yang kami tumpangi sampai di Stasiun Semarang Tawang. Di stasiun itu kami berpisah dan aku harap suatu hari nanti aku bisa bertemu dengannya lagi.
Okay sekian cerita pengalamanku kali ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Thank you and see you on the next post !
Wassalamualaikum :)
Komentar
Posting Komentar