Ngebahas Body Shamming
Assalammualaikum ! Halo semuanya ! Kali ini aku akan membahas mengenai body shamming. Yup, aku tertarik membahas itu karena beberapa hari yang lalu atau bahkan beberapa minggu yang lalu salah satu teman ku di instagram mengupdate mengenai keresahannya terhadap body shamming. Jadi seperti ini snapgramnya.
Memang body shamming itu sering terjadi. Aku pun sering terkena dampak body shamming tersebut. Jangankan teman sendiri, bahkan keluarga ku juga melakukan itu. Biar aku cerita sedikit pengalamanku, dulu aku berbadan gemuk. Bahkan saat aku kelas 3 SD berat badanku mencapai 40 kg ! Kalian sudah bisa bayangkan apa yang orang katakan kepadaku. "Ya ampun Liza gendut banget sih. Makanya gerak dong, jangan ngemil terus." "Gendut banget masih SD aja ukuran bajunya udah ukuran orang dewasa." "Kayaknya kamu minum air aja langsung jadi daging." Kebayang kan sedihnya kayak gimana :'(
Saat aku memasuki bangku SMP, aku juga mendapat perlakuan seperti itu. "Gendut banget, makanya diet dong" "udah tau badan gendut. Bukannya diet malah jajan terus".
Aku langsung berpikiran untuk melakukan diet saat aku duduk di bangku kelas 3 SMP. Aku tidak melakukan olahraga sama sekali karena aku tidak suka berolahraga. Aku hanya mengandalkan "stres" ku (kalau stres aku tidak memiliki nafsu makan sama sekali) dan tidak makan malam setiap hari. Dan hanya dalam waktu 2 bulan, berat badanku turun sebanyak 14 kg ! Yang semula 62 kg jadi 48 kg (what?!). Seriusan lho! Keluarga ku sangat kaget saat melihatku tidak segemuk dulu.
Sayangnya, saat aku memasuki bangku SMA, aku terkena penyakit maag akut yang disebabkan diet tidak sehatku. Sehingga berat badanku naik lagi sebanyak 6 kg menjadi 54 kg sampai aku kuliah sekarang (kuliah berat badannya gak naik-naik lagi gara-gara stres juga).
Aku sudah mulai bersyukur dengan berat badanku sekarang karena jadi lebih ideal. Namun tetap saja, body shamming ada dimana saja. "Ya ampun sekarang Liza kurus ya. Jadi kayak orang sakit." "Jadi kurus ya, lehernya juga jadi kelihatan panjang, pipinya jadi tirus. Naikin lagi aja berat badannya." Waduh aku jadi merasa serba salah lho kalo kayak gini terus.
Oke kita balik lagi ke pembahasan kita. Mungkin sebagian orang menganggap biasa dengan hal itu. Namun, jika kita menjadi pelaku dalam body shamming tersebut, kalian mikir gak orang yang kalian omongin itu bakal terima atau gak? Kalian sadar gak kalau manusia diciptakan berbeda-beda? Dan kalian sadar gak, manusia itu gak ada yang sempurna??
Contoh lagi deh, kalian tahu kan di Korea Selatan sering terjadi kasus pembullyan sampai berujung pada bunuh diri? Yup, salah satunya karena BODY SHAMMING !
Aku tahu standar kecantikan di sana sangatlah tinggi. Banyak wanita atau bahkan pria di Korea Selatan yang menghabiskan uangnya hanya untuk melakukan operasi plastik untuk mengubah penampilan fisiknya menjadi lebih menarik. (Buat yang pecinta Korea, bukannya aku ngejelekin orang Korea ya. Kebetulan aku juga suka Korea. Tapi jujur aku gak suka sama standar kecantikan disana yang menurutku sangat keterlaluan lebay nya).
Semua orang diciptakan berbeda-beda, dengan kelebihan sekaligus kekurangannya. Ada yang wajahnya mulus tapi kakinya bau, ada yang wajahnya bruntusan tapi badannya wangi, ada yang tubuhnya langsing tapi giginya gak rapih, ada juga yang badannya gemuk tapi giginya rapi, semuanya beragam. Semuanya saling melengkapi. Kalian juga gak bisa maksa teman kalian untuk mengubah penampilan fisiknya. Terserah dia mau ngubah atau nggak, ya itu punya dia kalian gak bisa protes.
Coba bayangin kalau kita semua memiliki penampilan fisik yang sama. Bosan kan? Sama semua. Jadi berasa gak ada yang unik di dunia ini. Gak usah lah terlalu terobsesi sama yang namanya "Body Goals" jaman now yang hmm... kalian tahu sendiri lah.
Solusi dari aku, kalau misalkan kalian punya teman yang (maaf) berbadan gemuk dan dia sedang mengusahakan untuk menurunkan berat badannya tapi sulit, kalian bisa bilang ke dia "eh besok kita jogging di stadion yuk, sekalian cuci mata liat cowok cakep". Mungkin dengan iming-iming tersebut dia mau ikut jogging dan makin hari dia makin seneng sekaligus sadar karena badannya jadi langsing dan sehat gara-gara jogging. Dengan cara itu juga kalian bisa bantu teman untuk memperbaiki kekurangannya tanpa membuatnya sakit hati. Tetapi sekali lagi, itu semua terserah pada mereka. Kalau mereka ingin berubah, ya oke lakukan. Kalau nggak, ya juga gak apa-apa. Kalian gak bisa maksain mereka.
Bagi kalian yang sering terkena body shamming, jangan minder. Jadilah apa adanya alias percaya diri. Fokuslah pada kelebihan kalian, jangan pada kekurangan kalian. Karena dibalik suatu kekurangan, selalu ada kelebihan. Tunjukkan kelebihan kamu pada semua orang agar kekuranganmu tertutup oleh kelebihanmu itu. Trust yourself, be yourself. Karena sebenarnya hidup kamu tergantung pada dirimu sendiri.
Sekian ulasan dari ku. Ku harap kalian selalu semangat dalam menjalani hari-hari. Thank you and see you on the next post !
Wassalamualaikum
Komentar
Posting Komentar