Ceritaku tentang Pengalaman Switch Career

 

Gambar Ilustrasi (sumber: pexels.com/Liza Summer)

Assalamualaikum, Hi Fellas !

Ya sesuai dengan nama blognya ‘Random World’, kali ini aku cuma mau menceritakan sedikit pengalamanku switch career dari kerjaan yang sebelumnya hingga sekarang. Bahasa di tulisan kali ini sepertinya akan terlihat sangat santai seperti aku ketika bicara langsung saja.

Langsung saja tanpa fafifu, mari kita mulai sesi curhatnya.

Oke, mungkin yang belum tahu atau bahkan belum pernah dengar istilah switch career, ini merupakan tindakan mengejar profesi atau karir yang berada di luar lingkup pekerjaan yang sekarang.

Misalnya, kalian yang sebelumnya bekerja di bidang kesehatan pada akhirnya memutuskan “banting setir” untuk berprofesi di bidang bisnis.

Aku bisa dibilang agak labil mengenai karirku. Aku senang meng-explore hal baru sehingga keinginanku jadi banyak, tapi buruknya aku tidak bisa memilih atau lebih tepatnya  mana yang sebenarnya sungguh-sungguh aku minati.

Jurusan kuliahku dulu adalah Public Relations (PR) atau Hubungan Masyarakat. Apakah aku menjadi seorang PR ? Tentu saja tidak.

Mengapa tidak menjadi PR saja ? Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi PR di negeri ini minimal harus S1, sedangkan aku hanya lulusan D3. Doakan ya tahun 2023 besok aku bisa lanjut S1. Aamiinn…

Setelah lulus D3, aku memutuskan untuk mencari pekerjaan. Hal itu sama sekali bukan hal yang mudah, karena baru setelah sekitar 10 bulan aku akhirnya mendapat pekerjaan.

Pekerjaan pertamaku adalah sebagai Telemarketing di sebuah start-up pendidikan. Lalu karena kurang beruntung, akhirnya aku mencari pekerjaan kembali.

Setelah tiga bulan, aku magang sebagai Content Writer di salah satu start-up pendidikan juga. Pada waktu itu, aku kepikiran untuk melanjutkan karirku sebagai Content Writer full time.

Jadi mendekati hari-hari sebelum kontrak magangku selesai, aku mencari pekerjaan kembali. Dan disitulah aku sadar, jika ingin melamar di posisi Content Writer aku harus memiliki portofolio. Sedangkan waktu itu aku tidak tahu cara membuatnya :’)

Ditambah lagi karena saat itu Covid-19 sedang naik-naiknya, sehingga untuk mencari pekerjaan di luar kota kemungkinannya susah. Aku memutuskan untuk coba cari pekerjaan di daerahku saja.

Tak lama setelah itu, aku mendapat pekerjaan sebagai Customer Service atau CS di sebuah start-up bidang digital marketing. Aku bekerja disana selama 1 tahun lebih sampai akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerjaku.

Sejujurnya, ditempat kerjaku saat menjadi CS ini untuk lingkungannya sangat nyaman, teman-temannya asyik, dan selalu menebarkan hal positif. Pekerjaannya pun bisa dikatakan tidak terlalu berat.

Tetapi, ada beberapa hal yang membuat aku memutuskan untuk tidak bekerja lagi disana. Dan salah satunya adalah switch career di bidang menulis.

Setalah aku resmi berhenti dari pekerjaanku itu, aku menghabiskan waktu di rumah untuk mencari pekerjaan kembali dan mengikuti berbagai kursus content writing via daring.

Tujuanku mengikuti kursus tersebut adalah untuk memperdalam ilmu content writing dan menambah portofolio karya tulisan. Dari sanalah juga aku mulai membuat portofolio untuk melamar kerja.

Aku sempat khawatir dan stress karena se sulit itu untuk switch career. Namun, aku tetap tidak menyerah. Aku apply pekerjaan di bidang content writer serta CS karena memang aku kebetulan sudah ada pengalaman sebagai CS.

Beberapa kali aku interview dan mengikuti case study dari perusahaan tempat aku apply pekerjaan, namun kebanyakan aku kurang beruntung.

Lalu pada suatu hari, ada seseorang yang mengirim DM di akun Linkedin ku. Setelah aku cek, beliau ternyata seorang pimpinan redaksi dari sebuah portal website berita.

Ia menawariku untuk menjadi seorang penulis. Tentu aku tertarik dan langsung mengiyakan serta mengirimkan hasil tulisanku.

Sebelum bekerja, aku harus mengikuti pelatihan berupa berbagai materi serta praktek menulis melalui daring selama satu minggu.

Cukup melelahkan meskipun hanya melalui daring, tapi jujur aku merasa enjoy dan senang mengikuti setiap sesinya.

Dan sekarang, Alhamdulillah aku bisa bekerja menjadi Content Creator khusus penulisan artikel di salah satu portal website. Pekerjaannya full online dan bisa dikerjakan dimana saja.

Dari ceritaku ini, segala sesuatu itu punya plus minusnya terutama switch career. Percayalah, keputusan untuk memilih switch career itu cukup berat.

Switch career harus dipikirkan secara matang karena ini bersangkutan langsung dengan karir kalian.

Hal pertama yang harus kita miliki adalah niat serta tekad yang kuat. Lalu, kita harus benar-benar belajar dari nol lagi mengenai karir yang akan kita tuju. Ingat, jangan malas belajar !

Kemudian, carilah relasi untuk memperkuat link kamu dalam mencari pekerjaan serta berbagi ilmu. Dan yang terakhir adalah jangan sampai lupa untuk terus berdoa dan berharap dapat yang terbaik.

Yap sekian ceritaku tentang switch career. Awalnya mau cerita sedikit malah jadi banyak ya hehehe…

Terima kasih sudah membaca ya, sampai jumpa di post an ku selanjutnya. Ciao~

 

Wassalamualaikum

Komentar

  1. It's me Damar Liz. We send email each other through impactfulwriter mail a year ago

    As a fellow alumni and a fan of your writing, I am really glad that you enjoy your career path right now.

    And I think it is fun to doing things we never done before. And you seems doing things in the past years differently don't you?

    Semoga wishesnya buat S1 tercapai, dan semoga tujuan angan, impian, semua bisa Liza capai di tahun tahun yang akan datang.

    Sukses selalu yaaa buat Liza, semoga tetap menginspirasi dengan karya karyanya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer